Sungai Pua sub-district is in mountainous area, at risk for landslide and flood. Recently
there was a flood so the locals felt anxious, shocked and even traumatized. Trauma to
victims of natural disasters can not be allowed to drag on. In order for disaster victims to
continue their lives normally, trauma healing is required. The purpose of this research is
to know how big the need of children in sub-district of pua river to program of trauma
healing after flood disaster. Quantitative research type, the process of collecting data is
done through questionnaire. The sample in the study was taken in total random sampling,
and the number was 72 people. The results showed that 30 children (41.7%) needed
entertainment as their need to heal themselves from trauma due to flood disaster, then 22
children (30.5%) need home visit, 12 children (16,7%) need sharing partners and 8
children (11.11%) require health services. It is hoped that with this program, it can reduce
the trauma of children in the aftermath of the disaster, and can continue the research by
using the results of this needs analysis to see how effective these programs are.
Key Words :Natural disasters, trauma healing, children
Gempa bumi bermagnitudo 6,7 berpusat di Kabupaten Malang menimbulkan dampak yang cukup besar di Kabupaten Lumajang, ke-11 kecamatan yang terdampak gempa, yakni Candipuro, Gucialit, Kedungjajang, Pasirian, Pasrujambe, Pronojiwo, Senduro, Sumbersuko, Tekung, Tempursari, dan Kecamatan Yosowilangun. Korban meninggal di Lumajang 5 orang yakni, Ahmad Fadholi, Sri Yani (46) warga Desa Tempurrejo Kecamatan Tempursari. Dan Juwanto, H. Nasar alias H. Amin dan Bonami warga Desa Kaliuling, Kec. Tempursari. Selain itu terdapat korban luka ringan sebanyak 12 orang, korban luka sebanyak 2 orang dan korban luka berat sebanyak 1 orang.
Bencana gempa bumi ini dapat memicu trauma terutama bagi anak-anak dan dapat berpengaruh pada psikologis korban. Senin 9 April 2021 puluhan anak korban gempa di Desa Kaliuling, Kecamtan Tempursari, Kabupaten Lumajang Jawa Timur mengikuti kegiatan trauma healing atau pemulihan Psikologis yang dihadiri oleh Kapolres Lumajang, Satlantas Polres Lumajang, BNNK Lumajang, Tim Lumajang Merangkul dan Adventure Makelar Surga.
“Saya berharap dengan kegiatan trauma healing kepada masyarakat Desa Kaliuling khususnya anak-anak yang terdampak gempa agar tetap semangat dan dapat menjalakan aktivitas sehari-hari dengan baik “. ungkap Kapolres Lumajang, AKBP Eka Yekti Hananto Seno, SIK, Msi.
Kegiatan trauma healing ini dilakukan dengan menghibur dan mengajak bermain anak-anak korban banjir mulai dari menonton film kartun bersama, pertunjukan boneka badut lantas, bermain bersama dan permainan lainnya yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kecemasan dan mengembalikan kondisi emosional anak-anak pasca bencana gempa bumi yang telah terjadi untuk membangkitkan semangat dan motivasi mereka. (robit)
Terkait
Handoyo, A. W., Afiati, E., Muhibah, S., & Al Hakim, I. 2020. Trauma Healing With Play Therapy For Student of Senior High School 16 Pandeglang Banten. International Journal of Applied Guidance and Counseling, 1(2), 67-74, http://ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id/index.php/IJAGC/article/view/1293
Hatta, K. 2016. Trauma dan pemulihannya suatu kajian berdasarkan kasus pasca konflik dan tsunami. ” Ar-Raniry Press”. https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/2381/
Muhammad, M. 2020. Trauma Healing oleh Corps Brigade Pembangunan (CBP): studi peran Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’(IPNU) Babat pada korban bencana alam di Kabupaten Lamongan, Tuban dan Bojonegoro. Skripsi. UIN Sunan Ampel Surabaya. http://digilib.uinsby.ac.id/44894/
Mujiburrahman, M., Nuraeni, N., & Hariawan, R. 2020. Pentingnya Pendidikan Kebencanaan Di Satuan Pendidikan Anak Usia Dini. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), 4(2), 317-321, http://dx.doi.org/10.36312/jisip.v4i2.1082.
Mulyasih, R., & Putri, L. D. 2019. Trauma Healing Dengan Menggunakan Metode Play Terapy Pada Anak-Anak Terkena Dampak Tsunami Di Kecamatan Sumur Propinsi Banten. BANTENESE: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT, 1(1), 32-39. https://doi.org/10.30656/ps2pm.v1i1.1042
Nawangsih, E. 2014. Play therapy untuk anak-anak korban bencana alam yang mengalami trauma (post traumatic stress disorder/ptsd). Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 1(2), 164-178.
Rahman, A. 2018. Analisa Kebutuhan Program Trauma Healing untuk Anak-anak Pasca Bencana Banjir Di Kecamatan Sungai Pua Tahun 2018: Implementasi Manajemen Bencana. Menara Ilmu, 12(7), 1-6, http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menarailmu/article/view/843
Rachma, H., & Febrianti, T. 2021. Faktor Determinan Sosial Risiko Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Pasca Kejadian Bencana Tsunami Selat Sunda. Jurnal Kesehatan, 12(2), 280-286. http://dx.doi.org/10.26630/jk.v12i2.2148
Rahmat, H. K., Nurmalasari, E., & Basri, A. S. H. 2018. Implementasi Konseling Krisis Terintegrasi Sufi Healing Untuk Menangani Trauma Anak Usia Dini pada Situasi Krisis Pasca Bencana. In Prosiding Seminar Nasional PIT ke-5 Riset Kebencanaan IABI (pp. 671-678), https://www.researchgate.net/publication/325298612
Shalahuddin, I., Maulana, I., & Eriyani, T. 2019. Trauma Healing in Children of Flash Flood Victims in Cimanuk River Garut Regency in September 2016 [Trauma Healing pada Anak Korban Banjir Bandang Sungai Cimanuk Kabupaten Garut Pada September 2016]. Proceeding of Community Development, 2, 634-639. http://103.129.221.144/index.php/comdev/article/view/320
Siregar, A. Z., & Husmiati, H. 2018. Children Victims Trauma Healing of Sinabung Mountain Eruption. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 15(1), 57-64. https://ejournal.kemensos.go.id/index.php/jpks/article/view/1345
Aranditio, S. 2021. Banjir Bandang NTT Awal April 2021 Terparah Dalam 10 Tahun Terakhir. www.suara.com.
Flannery, R. 2009. Psychological Trauma and Post Traumatic Stress Disorder. Journal of Emergency Mental Health.
Indriana, F. 2009. Aktifitas Rumah Ceria Anak Yogya Dalam Mengatasi Trauma Anak Korban Bencana Alam. Yogyakarta.
Mulyasih, Rahmi and Liza Diniarizky Putri. 2019. Trauma Healing Dengan Menggunakan Metode Play Terapy Pada Anak-Anak Terkena Dampak Tsunami Di Kecamatan Sumur Propinsi Banten. Bantenese – Jurnal Pengabdian Masyarakat 1(1).
Murdiono, A et al. 2020. Simulasi Dan Trauma Healing Pasca Gempa Pada Peserta Didik SDN 1 Sambik Bangkol Nusa Tenggara Barat. Jurnal Karinov 3(2):0–4.
Rahmat, H. K. et al 2018. Analisa Kebutuhan Program Trauma Healing Untuk Anak-Anak Pasca Bencana Banjir Di Kecamatan Sungai Pua Tahun 2018. Jurnal Menara Ilmu 12(7):1–6.
Samhsa. 2014. SAMHSA’s Concept of Trauma and Guidance for a Trauma-Informed Approach. (July).
Seo, J. 2021. Banjir Bandang Di NTT: Petugas Masih Mencari 60 Orang Yang Hilang. Tempo.
Yuwanto, L et al. 2018. Intervensi Psikologi Bagi Penyintas Bencana.
Trauma Healing Sebagai Kunci Rehabilitasi Pasca Bencana
Surabaya – Tim relawan Unesa terjun ke lokasi bencana di Desa Kutorenon, Sukodono, Lumajang, pada Jum’at (12 Maret 2021). Kala itu relawan SMCC Unesa melakukan trauma healing kepada anak-anak yang tertimpa bencana banjir. Tim relawan Unesa kemudian memberikan hiburan melalui serangkaian kegiatan menyenangkan, seperti permainan edukasi, bernyanyi, mendongeng, dan hal-hal yang bisa membuat anak melupakan bencana.
Trauma Healing merupakan salah satu kegiatan yang banyak dilakukan relawan Satuan Mitigasi Crisis Center (SMCC) Unesa saat berada di lokasi bencana. Trauma healing adalah suatu proses pemberian bantuan berupa penyembuhan untuk mengatasi gangguan psikologis seperti kecemasan, panik, dan gangguan lainnya karena lemahnya ketahanan fungsi-fungsi mental yang dimiliki individu. Relawan SMCC Unesa mewujudkannya dengan cara memberikan hiburan kepada warga setempat, khususnya anak-anak agar trauma pasca bencana bisa terobati, dan mereka tidak takut lagi untuk beraktivitas secara normal.
“Kita ingin mengembalikan keceriaan anak-anak setelah dilanda banjir. Dengan demikian, harapannya, mereka melupakan banjir yang telah terjadi belum lama ini serta melakukan antisipasi”, ujar Amir, Koordinator SMCC Unesa di Lumajang.
Trauma healing pada warga yang merasakan masa sulit akibat tertimpa bencana perlu untuk dilakukan. Ini karena mereka cenderung akan dihantui rasa cemas yang berlebihan apabila bencana tersebut datang kembali. Trauma healing dapat menjadi langkah rehabilitasi yang tepat bagi para korban bencana untuk bisa menyembuhkan diri dari tragedi memilukan pasca bencana. Peran trauma healing adalah mampu mengalihkan pikiran buruk terhadap bencana agar warga tidak berlarut-larut dalam kesedihan serta bisa mengambil hikmahnya. Dalam prosedurnya, mereka akan diajak melakukan kegiatan yang menyenangkan sehingga bisa melupakan trauma terhadap bencana.
Kegiatan trauma healing sudah menjadi rutinitas yang harus dilakukan relawan SMCC Unesa saat terjun melakukan aksi kemanusiaan. Hal ini juga sempat disampaikan Dr. Diana Rahmasari, S.Psi, M.Si. selaku ketua SMCC Unesa sewaktu melepaskan relawan ke lokasi bencana. “Tugas Unesa lebih ke arah psikoedukasi dan melakukan trauma healing untuk anak-anak, remaja atau masyarakat yang terdampak gempa,” Begitu pungkasnya.
Share It On: